Jumat, 13 September 2013

KESEMPATAN MUNGKIN HANYA DATANG SATU KALI - IR IDA BAGUS AGRA KUSUMA MM



Ir. Ida Bagus Agra Kusuma, MM
(Direktur Pemasaran PT Pupuk Kaltim TBk, 2004-...)


Ida Bagus Agra Kusuma, keteguhan hati dan semangat juangnya yang tinggi untuk mengeksploitasi potensi dirinya, berhasil menghantarkan dia ke posisi-posisi penting di tempat dimana dia bekerja. Jejak langkahnya layak menjadi inspirasi bagi generasi muda bagaimana seharusnya seseorang membangun karir dalam hidupnya.

Lahir tanggal 26 Juni 1951 di Denpasar, anak pertama dari empat bersaudara, Agra dibesarkan oleh keluarga sederhana yang memiliki semangat juang yang tinggi. Kedua orang tuanya hanya lulusan SMP yang bekerja di sebuah instansi kesehatan di Denpasar, Bali. Orang  tuanya mempunyai cita-cita besar untuk anak-anaknya. Untuk mensiasati ekonomi keluarga, orang tuanya mengambil langkah cerdas dengan membuka usaha percetakan dan toko buku. Agra bersaudarapun dididik untuk bekerja keras, ikut membantu menjaga toko buku yang kemudian membuat mereka jadi kutu buku sekaligus belajar sejak dini bagaimana berwirausaha.

Diterima di Teknik Kimia ITS tahun 1971, Agra mengaku prestasi akademiknya biasa-biasa saja. Dan  karena kondisi perkuliahan yang kurang memadai saat  itu, baru tahun 1980 dia berhasil menyelesaikan kuliahnya. Usai di wisuda, Agra  bekerja di PT. Jaya Gas. Atas beberapa pertimbangan, kemudian dia memutuskan untuk memulai karir sebagai pegawai negeri di Departemen Perindustrian. Jiwa bisnis yang ditanamkan kedua orang tuanya menjadi modal berharga, yang membuatnya tidak banyak menghadapi kendala dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja. Tipe pekerja keras, diapun berusaha mengeksplorasi potensinya dan secara cerdas mampu membaca setiap peluang dan kesempatan yang ada dihadapannya.

Dalam  merintis karir di bidang apapun dan dimanapun, menurut Agra, seseorang harus mampu membangun pondasi kepercayaan yang kuat yang dimulai sejak pertama kali menginjakkan kaki ---kepercayaan dari atasan dan kepercayaan dari rekan kerja. Untuk itu, seseorang harus berusaha keras untuk meyakinkan lingkungan kerjanya sehingga dia memiliki aseptabilitas yang baik. Dan lebih menantang, tentunya memegang teguh dan mempertahankan kepercayaan. Di situlah seseorang harus memiliki karakter yang kuat, dedikasi dan  komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas kerja yang diamanahkan.

“Selain itu, kita harus bisa bekerja sama dalam tim kerja,” Agra menegaskan. “Kita pintar dan mau kerja keras, tapi tak mau bekerja sama, kita akan sulit diterima lingkungan kerja. Dan kita terus belajar, meningkatkan kompetensi kita dan memperluas wawasan.”

Memulai karir dari bawah, Agra terus berusaha untuk dapat memberikan kontribusi terbaiknya. Tahun 1987, Agra diperbantukan sebagai Staf Dewan Komisaris PT. Semen Baturaja dan kemudian dipromosikan  menjadi Sekretaris Dewan Komisaris tahun 1990. Ditarik kembali ke Departemen Perindustrian tahun 1994, berkat pengalamannya di industri semen, dia dipercaya sebagai Direktur Industri Bahan Galian Non Logam. Tahun 1998, dia dipindahkan kembali sebagai Direktur Industri Kimia Hasil Pertanian dan Perkebunan, Dirjen Industri Pemasaran Kimia Agro dan Hasil Hutan.

Minatnya yang besar di bidang pemasaran mendorong Agra untuk menempuh program S2 di STIE IPWI Jakarta di bidang Manajemen Pemasaran dan berhasil meraih gelar master tahun 2000.

Tahun 2001 merupakan babak baru dalam perjalanan karirnya. Setelah mengemban tugas di beberapa posisi penting di Departemen Perindustrian yang lebih banyak berkutat dengan kebijakan publik, di Petro Kimia Gresik Agra harus mampu mengelola manajemen pemasaran secara profesional dan berorientasi bisnis, selain harus juga bertanggung jawab untuk melaksanakan pendistribusian pupuk bersubsidi bagi para petani. Disitulah tantangan besar bagi Agra yang harus disikapi dengan  kehati-hatian, bagaimana dia dapat mengelola pemasaran pupuk bersubsidi untuk petani dan pupuk non subsidi untuk industri pertanian dan perkebunan skala besar. Dan ketika terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi, Agra dituntut mampu bertindak  cepat dan cermat---tidak hanya bekerja keras untuk kembali memasok pupuk ke pasar, tetapi juga harus mampu memberikan informasi yang komprehensif untuk mengantisipasi kepanikan masyarakat. Setelah sekitar empat tahun di Petrokimia Gresik, Agra dipercaya dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran PT. Pupuk Kalimantan Timur Tbk di tahun 2004. Dua tahun kemudian, karena terjadi kekosongan jabatan, Agra merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt)  Direktur Utama Pupuk Kaltim hingga tahun 2007.

Kuncinya kemauan kuat untuk belajar, kerja keras dan jujur”, Agra menjelaskan kiat merintis karir. “Ilmu yang kita pelajari di kampus adalah ilmu murni, ilmu dasar. Ketika kita bekerja, banyak hal yang harus kita pelajari untuk meningkatkan kemampuan teknis terbaik kita di lingkungan kerja, dari situ kita memperoleh kepercayaan. Dan yang sangat menentukan adalah bagaimana kita berkomunikasi, bagaimana kita menyampaikan gagasan-gagasan dan pemikiran secara baik, bagaimana kita bisa meyakinkan orang. Dari situ kita harus membangun jejaring pertemanan. Semakin luas jejaring kita, semakin mudah kita melakukan koordinasi, semakin mudah kita mendapatkan dukungan. Dan terakhir, kita harus jujur, punya komitmen yang kuat untuk melaksanakan tugas-tugas sebaik-baiknya. Intinya, bagaimana kita dapat menjaga kepercayaan.

Agra juga meyakini bahwa nasib seseorang memang sudah digariskan oleh Tuhan dan apapun yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik. Meskipun demikian, kita berkewajiban memperjuangkan jalan hidup yang digariskan Tuhan, mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dianugerahkan. Sekali lagi kuncinya adalah belajar--- mempelajari potensi diri sendiri, mempelajari kondisi dan peluang yang ada di hadapan kita. Karena itulah di tengah perjalanan karirnya, Agra mengubah orientasi dari seorang insinyur teknik menjadi praktisi pemasaran.

“Di kampus, kita dididik dan dibekali pola pikir ilmiah. Semua mahasiswa dididik dan dibekali ilmu yang sama,” jelas Agra. “Ketika lulus dan terjun di dunia kerja, disitulah kita mulai mengeksplorasi potensi diri kita untuk menentukan pekerjaan apa yang cocok dengan jiwa kita.”

Tempaan pengalaman berdagang pada masa remaja, rupanya sangat membekas dalam dirinya. Beruntung, ketika bekerja di Departemen Perindustrian, Agra banyak diperbantukan di perusahaan di bawah koordinasi instansinya. Dia pun  memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, mempertajam intuisi bisnis dalam membaca peluang dan kesempatan. Tidak mengherankan, banyak posisi penting dipercayakan kepadanya dan dia mampu menjawab tantangan dengan baik.

Harus diingat, kesempatan kadang hanya datang sekali seumur hidup,” kata Agra, “Maka begitu mendapat kesempatan, jangan pernah disia-siakan. Kerahkan seluruh kemampuan kita, curahkan seluruh perhatian kita untuk mengubah sekecil apapun kesempatan menjadi peluang besar bagi karir kita. 

Kini sebagai Direktur Pemasaran Kaltim, tugas dan tanggung jawabnya tidak jauh berbeda dari yang pernah diemban di Petrokimia Gresik. Sebagai pemeluk agama Hindu yang taat, Agra pun patuh dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesama---yang dia terapkan dengan baik di lingkungan kerjanya. Rasa saling menghargai, rasa saling menghormati dia tanamkan kepada jajarannya sehingga terbangun hubungan kerja yang harmonis. Tidak segan dia mendengarkan aspirasi bawahan dan selalu berusaha memberikan apresiasai terhadap prestasi anak buah--- sebuah sikap yang dapat mendorong dan membangkitkan semangat kerja.

Berkenaan dengan usaha-usaha menuju kemandirian bangsa, Agra banyak berharap agar perguruan tinggi di Indonesia mampu melahirkan kader-kader pembangunan yang militan dan potensial. Pada almamater yang dicintainya, Agra berusaha mendorong agar ITS terus meningkatkan kerja sama dengan dunia industri. Selain dapat menjadi media untuk meningkatkan wawasan, menurut Agra, mahasiswa juga akan lebih siap ketika mereka lulus dan terjun ke dunia kerja.

Dikenal sangat mencintai keluarga, dari pernikahannya dengan R. A Murti Astini, Agra dikaruniai 2 orang anak---Ida Bagus Raditya Kusuma, SH dan Ida Ayu Yuliana Kusuma Dewi yang kini tengah menempuh program master di Monash University Austarlia. Kepada kedua anaknya, Agra berusaha mewariskan apa yang telah diwarisi dari kedua orang tuanya—semangat juang dan kesederhanaan, menjaga harmoni hubungan antar sesama dengan sikap demokratis dan keterbukaan.

**** Sumber:  BUKU BIRU BESAR --” INSPIRING TO SUCCES”,  Menuju Kemandirian Bangsa, Jejak Langkah 100 Almuni ITS, 2010

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar